Agar Bisnis Sukses Di Dunia Online
Tahun ini dan tahun-tahun mendatang dunia bisnis online akan semakin membanjiri seluruh lingkup kehidupakan kita. Menurut beberapa penelitian , di Indonesia pergeseran cara orang berbelanja melalui media online(e-commerce) mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Tahun 2013 sendiri diprediksikan pembelian perangkat mobile seperti tablet PC juga akan meningkat significat. Ditambah lagi dengan banyaknya operator provider akses internet yang semakin murah membuat dunia bisnis online akan semakin marak. Kondisi ini menjadi tuntutan bagi pelaku bisnis usaha kecil untuk masuk ke bisnis online bersinergi dengan bisnis konvensional yang telah dijalankan.
Tentu sudah banyak yang menyadari bahwa bisnis online memberikan peluang besar untuk sukses dalam bisnis. Namun demikian banyak pula yang baru masuk ke media online , namun harus kembali ke model bisnis lama karena dirasakan tidak meningkatkan laba bisnis. Bukannya media online yang tidak cocok untuk berbisnis, tetapi bisa jadi strategi dan formula bisnis yang belum pas.
Berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk Bisnis Usaha Kecil agar sukses bisnis online dan masuk ke dunia media sosial :
Berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk Bisnis Usaha Kecil agar sukses bisnis online dan masuk ke dunia media sosial :
1. Ambil satu atau dua bulan untuk mendengarkan, sekedar mendengarkan itu adalah hal yang penting. Memantau apa yang sedang dilakukan dalam industri Anda dalam ruang sosial. Lihat apa yang dilakukan pesaing Anda. Anda mungkin hanya menemukan bahwa ada sedikit usaha yang benar-benar menarik pelanggan dan orang lain secara efektif di media sosial terutama di tingkat SMB.
2. Tentukan di mana kekuatan Anda. apatkah Anda menulis cukup baik? Apakah Anda terhubung dengan orang lain di bidang online atau Anda lebih baik tatap muka? Apakah Anda berpendirian cukup untuk mengomentari situs lain dan blog dan lain-lain menunjukkan apa yang Anda ketahui atau percaya? Tentukan di mana Anda baik.
3. Konsentrasikan pada kekuatan Anda dan Outsourching pada bidang kelemahan Anda. Setiap orang memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing. Jangan memaksakan diri untuk menangani masalah yang bukan keahlian anda, lebih baik handle orang lain untuk menanganinya dan anda lebih bisa berkonsentrasi pada bidang anda. Misalnya jika Anda sangat sosial dan Anda bekerja dengan baik dalam lingkungan Twitter, kemudian berkonsentrasi di sana. Jika Anda juga mengakui bahwa Anda tidak bisa menulis maka pikirkan bagaimana Anda bisa mendapatkan beberapa konten yang dihasilkan melalui tempat-tempat lainnya.
4. Bersabarlah.
Roma tidak dibangun dalam sehari dan demikian pula dengan bisnis online . Dibutuhkan waktu dan kesabaran . Di media sosial, lebih daripada di tempat lain , banyak orang menyerah hanya ketika mereka baru saja memulai.Tekunilah apa yang telah anda tetapkan dalam bisnis online.
Roma tidak dibangun dalam sehari dan demikian pula dengan bisnis online . Dibutuhkan waktu dan kesabaran . Di media sosial, lebih daripada di tempat lain , banyak orang menyerah hanya ketika mereka baru saja memulai.Tekunilah apa yang telah anda tetapkan dalam bisnis online.
5. Banyak Berdiskusi dengan Orang Yang Ahli, Setiap orang tidak mengetahui semua hal dalam satu waktu. Perbanyak berdiskusi dan bertanya pada orang yang ahli mengenai berbagai aspek dalam bisnis online. Lebih baik jika anda bekerja sebagai sebuah tip, yang satu dengan lainnya saling mendukung.
Dalam berbisnis melalui media online , ada banyak peluang yang bisa diraih namun juga banyak tantangan yang harus dengan sabar dihadapi. Banyak belajar, mengamati dan bereksperimen menjadi kunci sukses dalam bisnis online. Jika anda tidak ahli di dalam satu hal, jangan memaksakan, ambil tenaga ahli/outsourching yang akan menjadikan bisnis anda lebih sukses dan anda tidak kehilangan resource pada hal yang tidak anda kuasai.
Dalam berbisnis melalui media online , ada banyak peluang yang bisa diraih namun juga banyak tantangan yang harus dengan sabar dihadapi. Banyak belajar, mengamati dan bereksperimen menjadi kunci sukses dalam bisnis online. Jika anda tidak ahli di dalam satu hal, jangan memaksakan, ambil tenaga ahli/outsourching yang akan menjadikan bisnis anda lebih sukses dan anda tidak kehilangan resource pada hal yang tidak anda kuasai.
Mengawetkan Makanan Secara Alami dan Sehat
Pengawet pada produk makanan atau minuman sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam industri makanan. Apalagi perkembangan zaman menuntut produk makanan dan minuman yang serba praktis, tahan lama dan memiliki tampilan menarik. Solusi yang dilakukan industri pangan adalah menambahkan bahan pengawet agar kualitas produk meningkat dan tahan lama. Sebenarnya ada cara aman dan sehat dalam mengawetkan makanan, yaitu mengawetkan makanan secara alami.
Mengenal Jenis Pengawet MakananKualitas makanan ditentukan oleh cita rasa, tekstur, warna dan nilai gizi. Untuk meningkatkan kualitas mutu nilai pangan, pengawetan makanan bisa meningkatkan kualitas produk makanan. Seperti pada tujuan menambahkan pengawet makanan adalah memperpanjang daya simpan dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.
Pengawet makanan digolongkan menjadi dua, pertama pengawet alami yang bisa diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula, garam dan asam. Golongan kedua adalah pengawet sintetis. Pengawet ini merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Kelemahan pengawet sitetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Penambahan pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.
Pengawet makanan digolongkan menjadi dua, pertama pengawet alami yang bisa diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula, garam dan asam. Golongan kedua adalah pengawet sintetis. Pengawet ini merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Kelemahan pengawet sitetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Penambahan pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.
Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan segar seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu persatu masing-masing jenis pengawet alami:
- Garam Dapur
Garam dapur adalah senyawa kimia Natrium chlorida (NaCl). Garam dapur merupakan bumbu utama setiap masakan yang berfungsi memberikan rasa asin. Selain meningkatkan cita rasa garam juga berfungsi sebagai pengawet. Sifat garam dapur adalah higroskopis atau menyerap air, sehingga adanya garam akan menyebabkan sel-sel mikroorganisme mati karena dehidrasi. Garam dapur juga dapat menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri yang ada di dalam bahan pangan.
Penggunaan garam sebagai pengawet biasanya dikenal dengan istilah penggaraman, seperti yang dilakukan pada proses pembuatan ikan asin, telur asin, atau asinan sayuran dan buah. Cara penggunaanya sangat sederhana, tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan. - Gula Pasir
Gula pasir adalah butiran menyerupai kristal yang merupakan hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit. Anda tentu sudah tahu bentuk gula pasir, yaitu butiran berwarna putih yang tersusun atas 99.9% sakarosa murni. Selain dijual dalam bentuk butiran, gula pasir juga dijual dalam bentuk tepung, populer dengan sebutan gula halus.
Fungsi gula pasir biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Namun selain memberikan rasa, gula pasir juga berfungsi sebagai pengawet. Sama halnya dengan garam, sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati.
Penggunaan gula sebagai pengawet, lazim disebut dengan istilah penggulaan. Penggunaanya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup dan jeli. - Cuka
Cuka adalah produk hasil fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka beredar di pasaran, seperti cuka apel, cuka hitam, cuka aren dan cuka limau. Masing-masing cuka ini diperoleh dari bahan dasar fermentasi yang berbeda. Adalagi satu jenis cuka yang sering digunakan untuk memasak yang disebut juga cuka masak. Cuka jenis ini adalah cuka sintetis/kimiawi dengan rasa asam yang sangat kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat 98%.
Selain memberikan rasa asam pada masakan dan minuman, cuka juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet. Produk yang biasanya diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi, jelly dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan. Selain meningkatkan daya simpan, cuka juga dapat mempertahankan warna atau mencegah reaksi browning/pencokelatan pada buah dan sayuran. Dengan penambahan cuka, sayuran dan buah akan lebih bertahan warnanya. - Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) merupakan bumbu dapur yang sangat populer. Aroma dan rasanya yang khas, dapat memberikan citarasa lezat dan harum pada masakan. Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih ternyata sangat efektif sebagai pengawet. Hal ini desebabkan karena bawang putih dapat menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri. Kandungan allicin di dalam bawang putih sangat efektif mematikan bakteri gram positif dan gram negatif. Bawang putih juga bersifat antimikroba E.coli, Shigella sonnei, Staphylococcus sureus dan Aerobacter aerogenes. Manfaat lainya adalah dapat mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikroorganisme lainya sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan lebih awet. Penggunaannya mudah. Tambahkan bawang putih ke dalam potongan daging atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa bertahan 20 hari. - Kluwak
Selain sebagai bumbu dan pemberi warna, kluwak (Pangium edule Reinw) juga bisa digunakan sebagai pengawet. Kluwak biasanya digunakan sebagai pengawet ikan segar. Ikan segar yang diawetkan dengan kluwak bisa bertahan hingga enam hari. Cara penggunaanya, buah kluwak dicincang halus, dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam perut ikan yang telah dibersihkan isi perutnya. Biasanya pengawetan ikan segar dengan kluwak dilakukan oleh pada nelayan di daerah Banten. Nelayan biasanya mengawetkan ikan untuk pengiriman ikan jarak jauh. Pengawetan dengan kluwak seringkali dikombinasikan dengan penggaraman dan pendinginan. - Pengeringan
Selain menggunakan bahan pangan alami, pengawetan bahan pangan juga bisa dilakukan dengan metode pengeringan. Pengeringan adalah cara pengawetan bahan makanan paling praktis, aman, murah dan sehat. Hampir semua bahan pangan baik sayuran, buah, kacang-kacangan hingga daging dapat diawetkan dengan metode pengeringan. Tujuannya adalah mengurangi sebagian air dalam bahan pangan hingga 10-15 % sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat hidup.
Metodenya bisa dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari maupun panas oven. Bahan pangan yang dikeringkan seperti ubi, sayuran dan buah diiris tipis-tipis kemudian dijemur atau dioven dalam suhu rendah (di bawah 40 derajat celcius) hingga kering. Selanjutnya bahan pangan tinggal disimpan di tempat yang sejuk, kering dan tertutup rapat. Bahan pangan yang dikeringkan biasanya bertahan hingga 1 bulan.
Metode pengawetan makanan baik yang alami atau yang buatan akan mempengaruhi kualitas gizi yang terkandung, terutama vitamin dan mineral - zat gizi yang mudah rusak jika diawetkan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, mengkonsumsi bahan pangan segar adalah cara terbaik untuk mendapatkan asupan nutrisi optimal.
Praktisi Kuliner & Gizi





